TRANSFORMASINUSA TV |Militer Israel hanya mengumumkan 24 tentara dan perwira Israel tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza sejak awal Mei 2024. Para serdadu yang tewas itu meliputi tentara, perwira, dan pemukim Ekstremis Israel yang terlibat dalam pertempuran melawan faksi pejuang Palestina, perlawanan Islam di Lebanon, serta perlawanan di Tulkarm, Tepi Barat.
Berdasarkan statistik yang dipublikasikan oleh situs berita Akaa yang mengutip pengumuman resmi Israel, militer Israel mengumumkan pada 5 Mei bahwa tiga tentara tewas akibat tembakan mortir dari Rafah ke arah pos militer Karm Abu Salem. Keesokan harinya, seorang tentara keempat dilaporkan tewas dalam insiden yang sama.
Pada 6 Mei, militer Israel melaporkan dua tentara tewas akibat ledakan drone yang diluncurkan oleh Hizbullah ke arah pemukiman Metula. Selanjutnya, pada 8 Mei, seorang tentara Israel tewas akibat serangan rudal anti-tank yang juga diluncurkan oleh Hizbullah ke arah pemukiman Avivim.
Pada hari yang sama, seorang perwira dari unit khusus YAMAM meninggal karena luka serius yang dideritanya dalam bentrokan di Deir al-Ghusun, Tulkarm.
Pada 10 Mei, militer Israel melaporkan kematian empat tentara dalam pertempuran di lingkungan Zeitoun, Gaza. Kemudian pada 14 Mei, seorang tentara tewas dalam pertempuran di timur Rafah, dan sehari kemudian seorang pemukim tewas akibat serangan rudal anti-tank yang diluncurkan oleh Hizbullah ke arah Kibbutz Adamit.
Pada 15 Mei, seorang pegawai Kementerian Pertahanan Israel meninggal akibat luka serius yang dideritanya dari tembakan mortir di pos Karm Abu Salem pada 13 Mei.
Pada 16 Mei, lima tentara, termasuk satu perwira, tewas dalam pertempuran di Jabalia, Gaza utara, serta seorang tentara lainnya tewas dalam ledakan mortir di sekitar Gaza. Pada 17 Mei, seorang tentara Israel tewas dalam pertempuran darat di kamp Jabalia, Gaza utara.
Hari ini, 19 Mei, militer Israel mengumumkan dua tentara tewas dalam pertempuran darat di timur Rafah.
Militer Israel sering tidak mengungkapkan jumlah sebenarnya korban tewas di antara tentara dan perwiranya, sementara pihak perlawanan Palestina mengklaim bahwa jumlah korban di pihak Israel lebih banyak dari yang diumumkan dalam pertempuran yang berlangsung di berbagai front di Gaza.